PEKAN P5 MU4RA, Rekayasa dan Teknologi dengan Sub Tema “Daur Ulang Sampah”

Solo-Pekan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)  Mu4ra hadir kembali dengan tema Rekayasa dan Teknologi dan memilih sub tema “Daur Ulang Sampah”. Kegiatan Pekan P5 dimulai dari hari Senin-Jumat, 9-13 Januari 2023 yang diikuti seluruh siswa-siswi kelas X. Acara dibuka dengan sambutan kepala sekolah SMK Muhammadiyah 4 Surakarta, Bapak Tofiq Ckoliq, S.Farm., Apt. Beliau menyampaikan tujuan kegiatan P5 tersebut adalah peserta didik mampu menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah organik dan anorganik serta mengetahui jenis-jenis sampah.

“Selama sepekan, kami berharap kegiatan P5 Mu4ra dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan setelah kegiatan ini selesai peserta didik menjadi sadar akan kebersihan lingkungan. Banyak ilmu yang akan disampaikan dan sangat berguna untuk membekali anda menumbuhkan cinta karakter peduli lingkungan. Ayo kita mulai dari diri kita, dimulai dari yang terkecil dan dimulai pada saat ini,” jelas beliau.

Kegiatan dilanjutkan workshop “Pengelolaan Sampah” dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta, yaitu Ibu Sri Mulyani. Beliau mengawali workshop dengan jenis-jenis sampah.

“Ada empat jenis sampah yaitu, organik adalah sampah yang mudah terurai, anorganik yang tidak dapat terurai dan limbah B3 biasanya bahan-bahan beracun. Jenis sampah keempat adalah sampah spesifik yang datangnya tidak terduga, misalnya sisa-sisa bencana alam, sampah masker, dan alat-alat dari rumah sakit seperti jarum suntik. Salah satu cara pengurangan sampah yaitu dengan membentuk bank sampah, jelas Ibu Sri Mulyani.

Beliau juga menjelaskan tentang pengelolaan sampah yang terdiri dari 3R, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Dalam program P5 ini lebih difokuskan pengelolaan sampah recycle, mengolah sampah agar dapat bermanfaat kembali. Pemanfaatan sampah untuk digunakan kembali akan sangat berpengaruh pada jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Mengingat kembali bahwa Indonesia menjadi Negara penghasil sampah ke-dua di dunia, sehingga perlu adanya kebiasan baru yang bisa diterapkan oleh peserta didik, seperti membawa tumbler ke sekolah.  

Setelah pemaparan materi workshop selesai, peserta didik diberikan kesempatan untuk beristirahat sebelum dilanjutkan demo Pembuatan Eco Enzyme oleh Komunitas Eco Enzyme Surakarta. Sebelum dilakukan demo, Ibu Arinda Ika Sapta Artanti, tim dari Komunitas Eco Enzyme Surakarta memberikan edukasi tentang pengertian eco-enzyme, cara pembuatannya dan manfaat Eco Enzyme.

Eco Enzyme merupakan cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari gula, sisa buah atau sayuran serta air, dengan perbandingan 1:3:10. Lama pembuatan Eco Enzyme adalah 3 bulan dengan hasil akhirnya berupa cairan berwarna kecoklatan dan aroma asam segar. Dalam kehidupan kita sehari-hari Eco Enzyme memilki banyak manfaat antara lain, sebagai pembersih alami, dapat digunakan untuk perawatan diri, kesehatan pribadi, dan mengatasi bekas luka. Selain itu Eco Enzyme juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas udara, air dan tanah,” jelas Ibu Arinda Ika Sapta Artanti.

Pada saat demo pembuatan Eco Enzyme, Ibu Arinda dibantu oleh Ibu Katrin. Bahan yang digunakan adalah sisa sayuran dan buah-buahan serta kulit jeruk karena kulit jeruk memiliki aroma yang lebih segar saat dibuat Eco Enzyme. Pertama-tama, air bersih dimasukkan ke dalam wadah dengan jumlah volume air yang disarankan, yaitu 60% volume wadah. Kedua, dimasukkan gula merah atau aren kedalam wadah dengan perbandingan 1:3:10. Kemudian, sisa sayuran dan buah-buahan dipotong-potong, ditimbang dan dimasukkan ke dalam wadah. Eco Enzyme dapat dipanen setelah 3 bulan.

Pekan P5 hari pertama ini ditutup dengan penulisan resume materi workshop dan pengarahan untuk kegiatan P5 hari kedua.

Sayangi bumi, sayangi diri, bumi kita butuh aksi.

Penulis : Lind Mu4ra

Leave a Reply

Your email address will not be published.