Solo-SMK Muhammadiyah 4 Surakarta menyelenggarakan Penilaian Tengah Semester (PTS) berbasis “Paperless” untuk mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA). Kegiatan PTS diikuti oleh seluruh siswa kelas X, XI dan XII yang berlangsung selama tiga hari, 12-14 September 2022.
Dalam dunia pendidikan, ujian berbasis “Paperless” merupakan sebuah langkah nyata untuk mengurangi penggunaan kertas atau tidak menggunakan kertas sama sekali di tengah isu perubahan iklim. Semua ini dapat dilakukan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah berkembang pesat saat ini.
Arga Bagus Handi Pradana, S.Pd selaku guru dan pengawas ujian menjelaskan dalam sehari ada dua mata pelajaran yang diujikan. Sistemnya siswa masuk ruangan pukul 7.30 WIB membawa android masing-masing. Kemudian, siswa menjalankan ujian online menggunakan google form. Apabila siswa mengalami kendala di perangkat, sekolah menyediakan fasilitas laptop untuk dipinjamkan. Dalam keberlangsungan ujian, siswa tinggal mengisi jawaban dan jika terjadi trouble, jawaban akan otomatis tersimpan sehingga siswa tidak perlu mengulang pengerjaan dari awal lagi.
Selain tanpa menggunakan kertas, ujian berbasis paperless mempunyai banyak keuntungan. Salah satunnya, waktu pengoreksiannya jauh lebih cepat dan efektif sehingga hasil penilaian ujian juga lebih cepat diketahui.
“Sistem paperless atau online ini memiliki banyak keuntungan. Pertama, dari segi biaya bisa dikatakan lebih hemat karena tidak mengeluarkan biaya operasional yang besar. Kedua, terhindar dari kecurangan, karena siswa terpantau selama mengerjakan ujian. Ketiga, menururut saya sebagai guru, PTS berbasis paperless dibilang cukup praktis dan efisien karena hasilnya langsung keluar, tidak perlu menunggu waktu 2 sampai 3 hari. Hasil yang diperolehpun juga konkrit atau pasti,” jelasnya.
“Ditinjau dari segi lingkungan, karena tidak menggunakan kertas, otomatis dapat menghemat sumber daya alam. Harapannya ujian berbasis paperless dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar sekolah aktif berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
Dengan demikian, ujian berbasis paperless dalam penilaian hasil belajar bukan lagi kebutuhan, melaikan sebuah keseharusan.
Go Paperless, Go Green!!!
Penulis : Lind Mu4ra